
Koki selebriti Nigella Lawson berhasil menurunkan berat badannya hingga 12 kilogram (sekitar dua stone) selama rentang waktu dua hingga tiga tahun. Penurunan berat badan ini bukan hasil dari diet ketat atau program tertentu, melainkan melalui pendekatan yang lebih seimbang terhadap pola makan dan gaya hidup sehat.
Salah satu pemicu awal perubahan dalam kebiasaan makannya adalah setelah ia menjalani operasi bunion ganda yang mengharuskannya beristirahat total. Kondisi ini secara tidak langsung membatasi aksesnya ke kulkas, sehingga mengurangi kebiasaan "ngemil" atau makan sedikit-sedsedikit secara sering. Lawson dikenal sebagai sosok yang tidak percaya pada diet ketat dan menekankan pentingnya menikmati makanan tanpa rasa bersalah.
Rahasia utama diet Nigella Lawson terletak pada pengendalian porsi dan kesadaran dalam makan. Ia menerapkan porsi makan yang lebih kecil dan memastikan asupan sayuran yang melimpah dalam makanannya, terutama superfood seperti kale dan alpukat, yang dikenal kaya nutrisi dan rendah kalori. Kale adalah sumber asam lemak omega-3 yang baik, sementara alpukat mengandung nutrisi yang membantu menurunkan kolesterol dan mengurangi penyerapan lemak.
Selain pola makan, Nigella Lawson juga mengintegrasikan yoga ke dalam rutinitas hariannya. Ia berlatih yoga Iyengar tiga kali seminggu, berfokus pada peregangan dan gerakan lambat yang sesuai dengan usianya. Ia menjelaskan bahwa yoga tidak hanya membantu menjaga bentuk tubuhnya tetapi juga memberikan manfaat relaksasi untuk pikiran dan tubuh.
Yang menarik, Nigella tidak sepenuhnya menghilangkan makanan penutup atau hidangan favoritnya. Ia meyakini pentingnya menemukan "kesenangan" dalam makanan dan tidak membatasi diri dari sesekali menikmati hidangan manis atau makanan yang menenangkan. Lawson bahkan menyatakan bahwa ia menyukai sayuran hijau sama seperti es krim dan buah karamel. Pendekatan ini membantunya tetap termotivasi dan berkomitmen pada perjalanan penurunan berat badannya secara bertahap. Ia menekankan bahwa diet yang terlalu membatasi tidak berkelanjutan dan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Penurunan berat badan yang stabil dan bertahap, menurutnya, juga lebih mudah dipertahankan.