
Klaim yang beredar luas di media sosial mengenai campuran teh hijau dan perasan lemon sebagai obat mujarab untuk menyembuhkan COVID-19 telah dibantah oleh para ahli kesehatan. Informasi yang menyatakan bahwa resep ini adalah "resep rahasia" dari Vietnam yang berhasil mengatasi pandemi virus corona terbukti tidak benar atau hoaks.
Ahli Gizi Stefania Widya Setyaningtyas S.Gz., M.PH., dari Universitas Airlangga, menegaskan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah. Ia menjelaskan bahwa pH tubuh manusia diatur oleh mekanisme kompleks yang tidak akan berubah hanya karena konsumsi makanan atau minuman seperti lemon. Mengenai teh hijau, Stefania menyatakan bahwa meskipun minuman ini memiliki manfaat kesehatan yang menjanjikan, belum ada bukti dari penelitian yang sahih terkait manfaatnya dalam pencegahan maupun pengobatan penyakit infeksi, termasuk COVID-19. Keberhasilan Vietnam dalam menangani COVID-19, menurut Stefania, bukanlah karena konsumsi teh hijau atau lemon, melainkan karena kebijakan pemerintah yang cepat tanggap, karantina yang ketat, isolasi, dan pelacakan kontak.
Padahal, teh hijau dan lemon memang dikenal memiliki beragam manfaat bagi kesehatan secara umum. Teh hijau kaya akan antioksidan seperti katekin dan epigallocatechin gallate (EGCG), serta mengandung L-theanine dan kafein. Manfaat teh hijau antara lain dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner dan stroke, menurunkan kolesterol, berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker (membutuhkan penelitian lebih lanjut), mencegah diabetes, membantu menurunkan berat badan, menstabilkan tekanan darah, serta dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres. Selain itu, teh hijau juga diketahui dapat meningkatkan fungsi otak dan daya tahan tubuh.
Sementara itu, lemon merupakan buah yang kaya vitamin C, serat pektin, asam sitrat, serta mineral penting seperti kalium, kalsium, magnesium, dan seng. Kandungan nutrisi pada lemon memberikan manfaat seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan saluran pencernaan, memelihara kesehatan jantung, mencegah anemia, mencegah pembentukan batu ginjal, menjaga kesehatan kulit, dan membantu menjaga berat badan. Vitamin C dan flavonoid dalam lemon berperan sebagai antioksidan yang mampu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Namun, penting untuk ditekankan bahwa manfaat-manfaat tersebut adalah untuk kesehatan secara umum dan tidak secara spesifik mengobati atau menyembuhkan infeksi COVID-19. Perawatan utama untuk COVID-19 melibatkan pemberian obat antivirus seperti Paxlovid, Favipiravir, dan Molnupiravir, terutama dalam lima hari pertama setelah gejala muncul, serta obat-obatan suportif sesuai keparahan kondisi pasien, seperti kortikosteroid untuk kasus berat dan kritis. Dukungan perawatan suportif lainnya meliputi pereda gejala seperti parasetamol, terapi cairan, dan dukungan oksigen. Hingga saat ini, belum ada obat spesifik yang terbukti efektif secara universal untuk menyembuhkan COVID-19, dan penelitian terus berlanjut. Masyarakat diimbau untuk selalu merujuk pada informasi dan rekomendasi dari institusi kesehatan resmi serta tidak mudah percaya pada klaim pengobatan yang tidak didukung bukti ilmiah.