
Berhati-hatilah saat menyeduh teh celup, karena merendamnya terlalu lama dalam air panas dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif, baik pada rasa maupun kesehatan. Teh celup sering dipilih karena kepraktisannya, tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa kebiasaan merendam kantung teh terlalu lama dapat membahayakan.
Salah satu dampak yang paling umum adalah perubahan rasa. Semakin lama kantung teh direndam, semakin banyak tanin yang dilepaskan. Tanin adalah senyawa polifenol yang memberikan rasa pahit dan sepat pada teh. Proses penyeduhan yang terlalu lama atau overextraction ini menyebabkan pelepasan senyawa yang tidak diinginkan dari daun teh. Terutama untuk teh hijau, air yang terlalu panas atau perendaman lebih dari dua hingga tiga menit dapat menghasilkan rasa yang sangat astringen dan pahit karena ekstrak tanin yang berlebihan.
Selain masalah rasa, merendam teh celup terlalu lama juga dikaitkan dengan beberapa potensi risiko kesehatan. Kantung teh yang dicelup terlalu lama dapat menyebabkan teh menjadi lebih kental dan, ketika dikonsumsi, konsistensi teh yang terlalu kental ini dapat memengaruhi ginjal dan mengganggu kinerjanya. Konsumsi teh kental secara rutin juga dapat membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras dan berpotensi menyebabkan sembelit.
Kandungan kafein dalam teh juga akan meningkat jika diseduh terlalu lama. Peningkatan kadar kafein ini dapat memicu masalah seperti insomnia, kecemasan, gelisah, bahkan stres jika dikonsumsi berlebihan. Para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi kafein di bawah 200 miligram sehari untuk mencegah efek negatif tersebut. Bagi penderita maag, teh celup yang direndam terlalu lama dapat meningkatkan asam lambung, menyebabkan mual dan sakit ulu hati.
Aspek kesehatan lain yang perlu diwaspadai adalah potensi pelepasan mikroplastik dari kantong teh celup. Beberapa kantong teh terbuat dari bahan plastik seperti nilon, polyethylene terephthalate (PET), atau polyvinylidene chloride (PVDC) yang dapat melepaskan miliaran partikel mikroplastik dan nanoplastik ke dalam air panas saat diseduh. Sebuah studi menemukan bahwa satu kantong teh plastik yang diseduh dalam air panas 95°C dapat melepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik. Partikel plastik ini dapat terserap oleh sel-sel usus, memasuki aliran darah, dan menumpuk di berbagai organ tubuh, memicu peradangan, gangguan hormon, dan bahkan berpotensi meningkatkan risiko kanker. Kantong teh berbahan kertas juga disinyalir dapat mengandung zat epichlorohydrin yang digunakan sebagai desinfektan dan pestisida, yang jika masuk dalam jumlah banyak ke tubuh dapat berisiko menyebabkan kanker dan masalah kesehatan lainnya.
Efek negatif lain dari tanin adalah kemampuannya untuk mengganggu penyerapan zat besi. Jika teh dikonsumsi bersamaan dengan makanan kaya zat besi, tanin dapat mengikat mineral tersebut dan mengurangi penyerapannya oleh tubuh, yang berpotensi menyebabkan anemia.
Untuk mendapatkan manfaat teh secara optimal dan menghindari dampak negatif, disarankan untuk menyeduh teh celup sesuai dengan petunjuk pada kemasan, biasanya antara 2 hingga 5 menit. Beberapa ahli merekomendasikan durasi tidak lebih dari 3 menit untuk meminimalkan paparan zat kurang sehat. Suhu air juga berpengaruh; teh hitam membutuhkan suhu sekitar 96-98,9 derajat Celcius selama 5 menit, sementara teh herbal aman diseduh 3-5 menit. Teh hijau paling baik diseduh dengan air bersuhu 70-80 derajat Celcius dan tidak lebih dari dua hingga tiga menit untuk menghindari rasa pahit. Penting juga untuk memilih teh celup berkualitas dari merek terpercaya yang menggunakan bahan kantong teh aman, atau beralih ke teh daun lepas yang diseduh dengan saringan stainless steel untuk mengurangi paparan mikroplastik. Setelah warna dan rasa teh dirasa cukup, segera keluarkan kantung teh dari rendaman.