Notification

×

Iklan

Iklan

Porsi Minuman Tanpa Es Bikin Heran: Pelanggan Ini Syok Lihat Isinya

2025-11-21 | 14:11 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-21T07:11:25Z
Ruang Iklan

Porsi Minuman Tanpa Es Bikin Heran: Pelanggan Ini Syok Lihat Isinya

Sebuah insiden di sebuah restoran baru-baru ini menjadi viral di media sosial, memicu perdebatan sengit di kalangan konsumen dan pelaku industri kuliner. Seorang pelanggan terkejut mendapati porsi minumannya hanya seperempat gelas setelah secara spesifik meminta agar disajikan tanpa es batu.

Kejadian ini diunggah oleh pelanggan bernama Ariy Madri melalui akun TikTok-nya pada 18 Desember 2024. Dalam video tersebut, Ariy menunjukkan sebuah cangkir plastik berukuran besar yang hanya terisi seperempat bagian dengan minuman cokelat yang dipesannya dari restoran Pop Meals di Ampang, Malaysia. Ia menyatakan bahwa ini adalah kali pertamanya memesan minuman tanpa es di sana dan terkejut dengan hasil yang diterima. Ketika Ariy menanyakan hal tersebut kepada staf, ia menerima jawaban bahwa minuman disajikan demikian karena permintaannya untuk tidak menggunakan es.

Video tersebut dengan cepat menarik perhatian publik, mengumpulkan berbagai komentar dari warganet. Beberapa netizen bersimpati dengan pengalaman Ariy, berpendapat bahwa meskipun tanpa es, porsi minuman seharusnya tetap wajar, setidaknya setengah dari volume gelas. Mereka menyoroti bahwa banyak restoran memang menggunakan es batu untuk mengisi volume minuman, sehingga tanpa es, porsi terlihat sangat sedikit. Ada pula yang menyarankan agar staf menjelaskan takaran sebenarnya kepada pelanggan saat pesanan tanpa es diterima.

Di sisi lain, beberapa warganet dan praktisi industri mengakui bahwa beberapa sistem penyajian minuman, terutama yang menggunakan mesin, memiliki takaran standar yang tidak dapat diubah meskipun tanpa es. Takaran ini sudah memperhitungkan volume es yang seharusnya ada di dalam gelas. Misalnya, sebuah kebijakan yang bocor dari Dunkin' Donuts menunjukkan bahwa minuman dingin seperti latte atau macchiato tidak diisi penuh jika pelanggan meminta sedikit atau tanpa es, karena rasio bahan akan menjadi tidak tepat dan memengaruhi rasa.

Fenomena ini bukan hal baru. Sebelumnya, ada juga laporan tentang pelanggan yang dikenakan biaya tambahan saat meminta "kurang es" atau "tanpa es dan tanpa gula" untuk minuman mereka. Diskusi terus berlanjut mengenai apakah praktik penyajian porsi minim tanpa es ini adil bagi pelanggan atau merupakan konsekuensi logis dari sistem takaran standar dalam operasional restoran. Situasi ini menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas antara restoran dan pelanggan mengenai ekspektasi porsi minuman, terutama untuk pesanan dengan modifikasi seperti "tanpa es".