
BakingWorld, platform pelatihan memasak terkemuka di Indonesia, berkolaborasi dengan Asosiasi Juru Masak Indonesia (AJMI) untuk menggelar program pelatihan juru masak komprehensif. Inisiatif ini bertujuan mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, guna memastikan kualitas gizi, kebersihan, dan keamanan pangan bagi jutaan penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Pelatihan ini menargetkan para ibu di berbagai daerah untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menyiapkan makanan bergizi bagi anak sekolah. Pelatihan perdana telah sukses diselenggarakan di Taktakan, Kota Serang, dan akan dilanjutkan di sembilan kota lainnya di Indonesia. Inisiatif ini merupakan respons terhadap kebutuhan 1,2 juta juru masak yang terlibat dalam Program MBG agar memiliki kualifikasi terstandardisasi untuk menghasilkan masakan yang memenuhi standar gizi serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pengolahan pangan.
Pendiri dan CEO BakingWorld, Willy Tandra, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan para ibu untuk menghasilkan makanan dengan nutrisi yang sesuai standar kebutuhan anak-anak demi mendukung pertumbuhan mereka. Tandra menekankan bahwa memasak bukan hanya sekadar menghasilkan makanan, tetapi juga memastikan nutrisinya tidak banyak hilang karena proses yang salah, serta menerapkan standar kebersihan agar makanan tetap higienis. Senada, Ketua AJMI, Erick A. Riadh, menambahkan pentingnya juru masak yang berstandar dan teredukasi gizi agar masakan tidak hanya enak, tetapi juga terjaga nutrisinya.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan program prioritas nasional yang telah berjalan bertahap sejak 6 Januari 2025, menargetkan 82,9 juta penerima manfaat setiap tahunnya, termasuk siswa PAUD hingga SMA/SMK, balita, serta ibu hamil dan menyusui. Program ini dirancang untuk mengatasi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia, mendukung tumbuh kembang anak, dan meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program ini hingga Juni 2025, dengan proyeksi mencapai Rp420 triliun untuk operasional penuh setahun.
Meskipun mendapat apresiasi, Program MBG juga sempat menuai kritik dan menghadapi kasus keracunan massal yang mendorong pentingnya standardisasi dan pengawasan kualitas makanan. Badan Gizi Nasional (BGN) aktif berkoordinasi dalam mendukung pelaksanaan program ini, termasuk dalam melatih dan meningkatkan kapasitas juru masak.
Materi pelatihan yang diberikan mencakup teknik memasak yang tepat, pengemasan makanan yang aman untuk menjaga nutrisi, serta penerapan standar K3 dalam pengolahan pangan. Pelatihan ini juga membekali peserta dengan pengetahuan tentang penyusunan menu bergizi sesuai prinsip "Isi Piringku" yang memenuhi 25-35% kebutuhan gizi harian. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan lebih optimal, menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.